20121031

Dirut RS IMC- Ani Yuliani - memaknai Iedhul Adha Dengan Cinta dan Pengorbanan



DIRUT RS IMC- Ani Yuliani - memaknai Iedhul Adha Dengan Cinta dan Pengorbanan.

Bagi saya, siapa yang memiliki peluang lebih banyak untuk mengkhidmati kemanusian, ia lebih berhak hidup dibanding siapapun. Demikian diungkapkan Ani Yuliani, Pendiri dan Direktur Rumahsakit IMC-Ichsan Medical Centre –Bintaro, saat melaksanakan Kurban di Iedhul Adha 2012 – akhir Oktober yang lalu.Ani menyembelih dua ekor sapi dan sembilan kambing.

Ani bahkan berani berandai-andai, seumpama ia hidup dimasa Nabi Ibrahim, dan mendapati Perintah Tuhan untuk melakukan Pengorbanan, dengan Menyembelih Anaknya, “Saya akan MENAWAR kepada Tuhan- Lebih Baik Diri Saya yang disembelih- daripada harus menyembelih Anak saya” -ujar Ani, dengan asumsi kemungkinan Peluang Usia anaknya lebih besar untuk melanjutkan Pengkhidmatan kemanusian dibanding dirinya.

Ani yang juga aktip sebagai Wakil Ketua Palang Merah Tangerang Selatan, tidak asal ngomong saat mengemukakan Prinsipnya. Wanita yang sempat diramal oleh Dukun – bahwa kelak akan menjadi PARAJI itu, saat mendirikan Rumahsakit IMC dan kemudian juga mendirikan STIKES-Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, banyak mendapat suport dari suaminya Ir.Pieters Simanjuntak. Itu sebabnya, saat Pieters mendapat ancaman , maka Ani tampil paling depan untuk membelanya.

Melabrak Preman PANTURA
Ceritanya, selain Rumah Sakit IMC dan STIKES di Bintaro, Ani dan suaminya juga memiliki Usaha Industri berbasis Product Ram ah Lingkungan di Krawang –Bekasi. Saat dalam proses Pendirian pabriknya, tahapan pembelian tanahnya sempat bermasalah dengan para calo tanah dikawasan PANTURA  itu. Ketika Ani sedang inspeksi dikawasan  Industri itu, beberapa orang calo tanah mendatangi dengan penampilan yang lumayan sangar. Entah bagaimana awalnya, yang jelas si calo tanah sempat marah-marah dengan  nada suara meninggi.


Bahkan dalam marahnya, si calo tanah berujar kepada Ani, dengan meluapkan kata-kata ancaman akan “Membunuh” suaminya – Pieters, jika urusanya dengan para calo tak segera dibereskan. Karena merasa  amcaman si calo sudah berlebihan, dengan agak nekat- Ani maju kedepan, disaksikan para stafnya- Ani membentak balik si calo tanah , dengan mengatakan; “dari pada kalian semua mau menyentuh dan Membunuh Pak Pieters- sentuh dan Bunuh Saya dulu- kalau berani!” sergah Ani.

Mendengar  bentakan Wanita yang juga Aktivis dan Bendahara Front Persatuan nasional- FPN Pusat itu, sontak para calo tanah PANTURA terdiam. Sejak saat itu tak ada pernah lagi mereka- para calo- mengancam –ancam Pieters lagi. Bagi Ani, Pieters lebih berhak hidup dibanding dirinya, yang peran pengkhidmatan kemanusiaanya tdak sebesar suaminya.(nks/an/idr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar