DIRUT RS IMC- Ani Yuliani -
memaknai Iedhul Adha Dengan Cinta dan Pengorbanan.
Bagi saya, siapa yang memiliki peluang lebih banyak untuk
mengkhidmati kemanusian, ia lebih berhak hidup dibanding siapapun. Demikian
diungkapkan Ani Yuliani, Pendiri dan Direktur Rumahsakit IMC-Ichsan Medical
Centre –Bintaro, saat melaksanakan Kurban di Iedhul Adha 2012 – akhir Oktober
yang lalu.Ani menyembelih dua ekor sapi dan sembilan kambing.
Ani
bahkan berani berandai-andai, seumpama ia hidup dimasa Nabi Ibrahim, dan
mendapati Perintah Tuhan untuk melakukan Pengorbanan, dengan Menyembelih
Anaknya, “Saya akan MENAWAR kepada Tuhan- Lebih Baik Diri Saya yang disembelih-
daripada harus menyembelih Anak saya” -ujar Ani, dengan asumsi kemungkinan
Peluang Usia anaknya lebih besar untuk melanjutkan Pengkhidmatan kemanusian
dibanding dirinya.
Ani yang
juga aktip sebagai Wakil Ketua Palang Merah Tangerang Selatan, tidak asal
ngomong saat mengemukakan Prinsipnya. Wanita yang sempat diramal oleh Dukun –
bahwa kelak akan menjadi PARAJI itu, saat mendirikan Rumahsakit IMC dan
kemudian juga mendirikan STIKES-Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, banyak mendapat
suport dari suaminya Ir.Pieters Simanjuntak. Itu sebabnya, saat Pieters
mendapat ancaman , maka Ani tampil paling depan untuk membelanya.
Melabrak Preman PANTURA
Ceritanya,
selain Rumah Sakit IMC dan STIKES di Bintaro, Ani dan suaminya juga memiliki Usaha
Industri berbasis Product Ram ah Lingkungan di Krawang –Bekasi. Saat dalam
proses Pendirian pabriknya, tahapan pembelian tanahnya sempat bermasalah dengan
para calo tanah dikawasan PANTURA itu.
Ketika Ani sedang inspeksi dikawasan
Industri itu, beberapa orang calo tanah mendatangi dengan penampilan
yang lumayan sangar. Entah bagaimana awalnya, yang jelas si calo tanah sempat
marah-marah dengan nada suara meninggi.
Bahkan
dalam marahnya, si calo tanah berujar kepada Ani, dengan meluapkan kata-kata
ancaman akan “Membunuh” suaminya – Pieters, jika urusanya dengan para calo tak
segera dibereskan. Karena merasa amcaman
si calo sudah berlebihan, dengan agak nekat- Ani maju kedepan, disaksikan para
stafnya- Ani membentak balik si calo tanah , dengan mengatakan; “dari pada
kalian semua mau menyentuh dan Membunuh Pak Pieters- sentuh dan Bunuh Saya
dulu- kalau berani!” sergah Ani.
Mendengar bentakan Wanita yang juga Aktivis dan
Bendahara Front Persatuan nasional- FPN Pusat itu, sontak para calo tanah
PANTURA terdiam. Sejak saat itu tak ada pernah lagi mereka- para calo-
mengancam –ancam Pieters lagi. Bagi Ani, Pieters lebih berhak hidup dibanding
dirinya, yang peran pengkhidmatan kemanusiaanya tdak sebesar
suaminya.(nks/an/idr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar