Jogya Jazz “NGAYOGJAZZ 2012”
Laporan: Henrue Anton- Reporter Pilar
Bangsa Jogyakarta
Djaduk
Ferianto sepakat menelurkan gagasan event jazz festival dengan diberi
nama Ngayogjazz, yang dikonsep sebagai sebuah event interaksi sosial menggunakan media permainan musik jazz. Karena bukan sekedar
pertunjukan, NGAYOGJAZZ akan menghilangkan semaksimal mungkin jarak antara
pemain di panggung dengan publik .
Musik Jazz di tempat asalnya, Amerika, muncul dari respon masyarakat strata
bawah (baca: budak belian negro) terhadap kondisi sosial saat itu,
tekanan-tekanan kehidupan mereka saat itu memunculkan suatu kreativitas untuk
mencurahkan perasaan dan menghibur diri mereka, sehinga muncul Musik Jazz.
Uniknya Musik Jazz pada saat itulah yang bisa menyatukan antara
komunitas ras dan strata yang berbeda-beda di Amerika sana. Musik Jazz-pun
menyebar ke seluruh dunia.
Di beberapa negara musik Jazz bisa menyesuaikan
dengan atmosfir budaya setempat, sehingga muncul istilah-istilah European Jazz,
Latin Jazz, Skandinavian Jazz, Indo-Jazz Fusion, dan lain-lain.
Bagaimana perkembangan Jazz di Indonesia ?Jazz di Indonesia, menurut penulis
Belanda Allard J.M. Moller, sudah masuk sejak tahun 1922, berarti hampir bersamaan
dengan era Swing Jazz.
Jazz yang didatangkan ke Indonesia untuk menghibur orang-orang asing yang
masih menduduki bumi indonesia ini, tentunya dikemas dalam acara dan
tempat yang elit, dan pada perkembangannya-pun akhirnya musik jazz di Indonesia
banyak dipentaskan di hotel-hotel, bar-bar, café-café dan tempat-tempat
sejenisnya.
Meskipun akhirnya musik jazz bisa juga diapresiasi dan ditonton
masyarakat awam tapi kesan bahwa musik jazz adalah musik yang elitis dan sukar
diapresiasi oleh masyarakat awam masih melekat sampai saat ini.